BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pertama tama perlu anda ketahui
bahwa kata lithosfer berasal dari bahasa yunani yaitu lithosartinya batuan, dan
sphera artinya lapisan lithosfer yaitu lapisan kerak bumi yang paling luar dan
terdiri atas batuan dengan ketebalan rata-rata 1200 km.Perlu anda pahami bahwa yang dimaksud batuan
bukanlah benda yang keras saja berupa batu
dalam kehidupan sehari hari, namun juga dalam bentuk tanah liat,
abu gunung api, pasir,kerikil dan sebagainya.Sepanjang sejarah, manusia selalu
terpana oleh tinggi dan besarnya gunung. Mereka menganggap gunung adalah tempat
suci, tempat bersemayam Tuhan. Orang Jepang mensyakralkan gunung Fuji.
Dewa-dewi orang Yunani tinggal di Olympus. Pegunungan Himalaya merupakan tempat
dewanya orang India dan Tibet.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang
tersebut, maka disimpulkan rumusan masalahnya yaitu:
1. Deskripsikan pengertian dari
litosfer?
2. Jelaskan kajian Al- quran
yang bekaitan dengan litosfer!
3. Jelaskan batuan pembentuk
litosfer dan macam- macamnya!
4. Sebutkan susunan lapisan bumi!
5. Jelaskan proses terjadinya
gunung dan kajian al- qurannya!
6. Jelaskan
bahayanya gunung api?
C. Tujuan dan Manfaat
C. Tujuan
:1. Mampu mendeskripsikan
perubahan litosfer
2. Mampu menjelaskan batuan
dan macam- macamnya
3. Mampu menyebutkan lapisan-
lapisan bumi!
4. Mampu menjelaskan proses
terjadinya gunung!
5.. Dapat mengetahui bahayanya gunung api
6.Mengetahui dan memahami kajian al-quran yang relevan dengan pembahasan
D. Manfaat
Dapat mengetahui dan memahami
ayat- ayat al- quran yang mengkaji tentang pencipataan bumi dan gunung.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Litosfer
Litosfer berasal dari bahasa
yunani yaitu litos artinya batu dan Sphare berarti bulatan. Secara harfiah litosfer artinya “lapisan batu” (the stone sphere).
Litosfer merupakan lapisan batuan/kulit bumi yang bulat dengan ketabahan kurang
lebih 1200 km.Ahli- ahli geofisika menggunakan istilah litosfer
dalam pengertian yang lebih terbatas yaitu kulit luar bumi yang tipis, disebut kerak (crust).
Litosfer dalam Al-Quran Surat Ath-Thalaaq ayat 12
Artinya:”Allah-lah yang
menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. perintah Allah Berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa
atas segala sesuatu,dan Sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala
sesuatu.”
B. Batuan Pembentuk Litosfer
Litosfer tersusun dari tiga
macam batuan yaitu Batuan Beku (Igneous Rock), Batuan Sedimen(Sedimentary
Rock), Batuan Malihan (Metamorf). Proses terbentuknya ketiga macam batuan tersebut berbeda-beda. Induk dari ketiga macam batuan tersebut
adalah magma. Magma adalah larutan silikat yang
cair dan pijar yang terdapat di dalam bumi.
1. Batuan Beku (Igneous Rock)
Batuan beku adalah
batuan yang terbentuk dari magma pijar yang membeku menjadi padat,dengan
sekitar 80% material batuan yang menyusun batuan kerak bumi adalah batuan beku.
a. Batuan Beku Dalam (Plutonik/Abisik)
Batuan beku dalam terjadi dari
pembekuan magma yang berlangsung perlahan-lahan ketika masih berada jauh di dalam kulit bumi. Contoh batuan beku dalam
adalah granit, diotit,
b. Batuan Beku Gang/Korok
Batuan beku korok terjadi
dari magma yang membeku di lorong antara dapur magma dan permukaan bumi. Magma yang meresap di antara lapisan-lapisan
litosfer mengalami proses pembekuan yang berlangsung
lebih cepat, sehingga kristal mineral yang terbentuk tidak semua besar.
Campuran kristal mineral yang
besarnya tidak sama merupakan ciri batuan beku korok.
c. Batuan Beku Luar
Batuan beku luar terjadi dari
magma yang keluar dari dapur magma membeku di permukaan bumi (seperti magma hasil letusan gunung berapi). Contoh batuan
beku luar adalah basalt,diorit, andesit, obsidin, scoria, batuan apung
(bumice).
Berdasarkan mineral penyusunnya batuan beku dibagi 2,yaitu:
a. Batuan beku mineral ringan
Tersusun atas mineral-mineral
ringan berwarna terang, mudah pecah, dan banyak mengandung silikat sehingga
bersifat asam.
b. Batuan beku mineral berat
Tersusun atas mineral-mineral
berat yang berwarna gelap, sukar pecah, dan kadunga nsilikatnya sedikit sehingga
sifatnya basa.
2. Batuan Sedimen (Sedimentary Rock)
Batuan Sedimen merupakan
batuan mineral yang telah terbentuk dipermukaan bumi yang mengalami pelapukan. Bagian - bagian yang lepas dari hasil
pelapukan tersebut terlepas dan ditansportasikan oleh aliran
air, angin, maupun oleh gletser yang kemudian terendapkan atau tersedimentasi dan terjadilah proses diagenesis yang menyebabkan
endapan tersebut mengeras dan menjadi bantuan
sedimen.
Berdasarkan tenaga yang mengendapkan batuan sedimen dibagi 3 yaitu:
a. Batuan sedimen akuatis
berasal dari pengendapan
butir-butir batuan oleh air sungai,danau, atau air hujan.
b. Batuan sedimen aeolis
(aeris)
berasal
dari pengendapan butir-butir batuan oleh angin.
c. Batuan sedimen glacial
berasal dari pengendapan butir-butir batuan
oleh gletser.
Berdasarkan tempat pengendapannya batuan sedimen dibagi 5,yaitu :
a. Batuan sedimen teristris:
diendapkan di darat.
b. Batuan sedimen marine:
diendapkan di laut.
c. Batuan sedimen limnis: diendapkan di danau
d. Batuan sedimen fluvial: diendapkan di sungai.
e. Batuan seidmen glasial:
diendapkan di daerah es/gletser.
Berdasarkan cara pengendapannya batuan sedimen dibagi 3 yaitu:
a. Batuan sedimen mekanis:
diendapkan secara mekanik tanpa
mengubah susunan kimianya.Contohnya batu pasir, tanah liat, konglomerat,
breksi.
b. Batuan sedimen kimiawi:
diendapkan secara kimiawi,
artinya terjadi perubahan strukturkimia. Contohnya batu kapur, gipsum, gamping.
c. Batuan sedimen organis:
diendapkan
lewat kegiatan organik (makhluk hidup). Contohnyaterumbu karang.
3. Batuan Malihan (Metamorf)
Batuan Malihan adalah
batuan yang telah mengalami perubahan, baik secara fisik maupun kimiawi, sehingga berbeda dari batuan induknya terbentuk karena
terjadinya penambahan suhu atau penambahan tekanan
yang tinggi dan terjadi secara bersamaan pada batuan sedimen.
a. Batuan metamorf kontak (metamorf termal): berubah karena pengaruh suhu tinggi. Suhu tinggi karena letaknya dekat magma, atau ada di sekitar batuan intrusi. Contohnya batolit,lakolit, sill. Pada zona ini banyak ditemukan mineral-mineral bahan galian yang letaknya relatif teratur, contohnya besi, timah, seng yang dihasilkan dari limestone dan calcareousshale.
b. Batuan metamorf dinamo
(metamorf kinetis):
berubah karena tekanan yang
tinggi, dalam waktu yang lama, dan dihasilkan proses pembentukan kulit bumi oleh
tenaga endogen.Adanya tekanan dari arah berlawanan menyebabkan butir-butir
mineral menjadi pipih dan ada yang mengkristal kembali.
Contohnya batu lumpur menjadi batu tulis (slate).
c. Batuan metamorf
pneumatolitis kontak:
berubah karena pengaruh gas-gas dari
magma.Contohnya kuarsa dan gas borium berubah menjadi turmalin, dengan gas
florin menjadi topas(permata
kuning).
C. Perubahan Batuan Penyusun
Litosfer
Batuan penyusun kulit bumi atau
litosfer dapat mengalami perubahan. Berdasarkan
karakter perubahan yang terjadi,
perubahan itu dapat dibedakan menjadi beberapa kategori sebagai berikut:
a. Pelapukan
Pelapukan dapat dibedakan
menjadi pelapukan” fisik dan kimiawi”. Pelapukan kimiawi, yaitu pelapukan yang terjadi karena
perubahan komposisi kimiawi; pelapukan ini menyebabkan batuan mengalami perubahan komposisi kimia; agen utama penyebab
pelapukan tipe ini adalah air. Pelapukan fisik adalah pelapukan yang
terjadi karena kerusakan fisik batuan seperti pecahnya batuan karena
akar tumbuhan, atau pecahnya batuan karena perubahan temperatur; pelapukan ini menyebabkan batuan pecah menjadi
fragmen-fragmen batuan yanglebih kecil. Proses pelapukan ini terjadi di permukaan
bumi, dimana batuan (litosfer)mengalami kontak dengan atmosfer dan hidrosfer
serta biosfer.
b. Deformasi
Yaitu perubahah fisik batuan
karena pengaruh tekanan. Proses deformasi ini terjadi di bawah permukaan bumi yang melibatkan perlapisan batuan dan tubuh-tubuh
batuan beku atau metamorf.
c. Perubahan jenis batuan
Menyebabkan suatu jenis batuan
menjadi jenis batuan yang lain , seperti dari batuan beku menjadi batuan sedimen atau batuan, dari batuan sedimen menjadi
batuan metamorf atau batuan beku, atau dari batuan
metamorf menjadi batuan sedimen atau batuan beku.Pembicaraan tentang perubahan
jenis batuan ini dilakukan ketika kita berbicara tentang petrologi. Di sini kita berbicara tentang siklus batuan. Proses
perubahan jenis batuan ini terjadi di litosfer secara
keseluruhan mulai dari permukaan bumi bahkan sampai mantel.Proses ini
melibatkan seluruh agen
geomorfologi, gerak-gerak tektonik, dan temperatur.
D. Susunan Bumi
Secara struktur bumi tersusun
atas tiga lapisan. Lapisan Bumi mulai dari lapisan terluar sampai terdalam yaitu kerak, selubung, dan inti. Inti terdiri atas
inti luar dan inti dalam.
Merupakan lapisan terluar permukaan
bumi yang berupa batuan keras dan dingin setebal 15 – 60 km. Pada lapisan kerak bagian atas,
batuan telah mengalami pelapukan membentuk tanah.Daratan terbentuk dari kerak benua yang terbentuk dari granit.
Dasar samudra terbentuk dari kerak samudra yang sebagian
terbentuk dari batuan basal.
b. Selubung atau Mantel
(Pyrosphere)
Merupakan lapisan di bawah
kerak yang tebalnya mencapai 2.900 kilometer.
Lapisan mantel merupakan lapisan yang paling tebal. Lapisan ini terdiri atas
magma kental yang bersuhu1.400°C – 2.500°C. Terdiri dari besi dan
mineral SIMA. Density sekitar 3.5 SG. Tekanan darilapisan diatasnya membuat
lapisan ini selalu dalam kondisi solid, tapi tetap bisa melelehkan batuan. Lapisan mantle paling luar sekitar 200 km dinamai dengan
asthenosphere. Pada lapisan ini tekanan dan suhu
berada pada kondisi berimbang sehingga lapisan ini bersifat plastis. Asthenosphere merupakan sumber dari aktivitas volkanik dan seismik (gempa).
c. Inti
Terdiri atas dua bagian, yaitu
inti luar (outer core) dan inti dalam (core). Lapisan inti luar merupakan satu-satunya lapisan cair. Inti luar terdiri atas besi, nikel, dan oksigen. Lapisan ini mempunyai tebal ±2.255 kilometer. Adapun lapisan inti dalam
setebal ±1.200 kilometer. Intidalam merupakan bola logam yang padat dan mampat,
bersuhu sangat panas sekitar 4.500°C.Lapisan ini terbentuk dari besi dan nikel
padat. Lapisan inti dalam merupakan pusat bumi Litosfer disebut juga kulit
bumi terdiri dua
bagian yaitu:
1.
Lapisan
sial (silisium alumunium) yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas
logamsilisium dan alumunium, senyawanya dalam bentuk SiO2 dan AL 2 O3. Pada
lapisan sial(silisium dan alumunium) ini antara lain terdapat batuan sedimen,
granit andesit jenis-jenis batuan metamor, dan batuan lain
yang terdapat di daratan benua. Lapisan sial dinamakan juga lapisan kerak bersifat padat dan batu bertebaran rata-rata 35
km.Kerak bumi ini terbagi menjadi dua bagian yaitu:a. Kerak benua, merupakan benda padat
yang terdiri dari batuan granit di bagian atasnya dan batuan beku basalt di bagian
bawahnya. Kerak ini yang merupakan benua.b. Kerak samudra, merupakan benda padat yang terdiri dari endapan di laut pada
bagian atas,kemudian di bawahnya batuan batuan vulkanik dan yang paling bawah
tersusun dari batuan beku gabro dan peridolit. Kerak
ini menempati dasar samudra.
2.
Lapisan
sima (silisium magnesium) yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun oleh logam logam silisium dan magnesium dalam bentuk senyawa SiO2 dan MgO
lapisan ini mempunyai berat jenis yang lebih besar dari pada lapisan sial karena
mengandung besi dan magnesium yaitu mineral ferro magnesium
dan batuan basalt. Lapisan merupakan bahan yang bersipat elastis dan mepunyai ketebalan rata rata 65 km.
E. Teori Terbentuknya Kulit Bumi
Kulit bumi dari waktu ke waktu
selalu mengalami perubahan. Hal ini telah menjadi bahan pemikiran para ahli untuk mengungkap proses perubahan dan perkembangan kulit bumi pada masa lalu, sekarang dan prediksi pada masa yang akan datang.
Adapun berbagai teori terbentuknya kulit bumi yang
dikemukakan para ahli antara lain sebagai berikut.
1. Teori kontraksi (Contraction
theory)
Teori ini dikemukakan pertama
kali oleh Descrates
(1596-1650). Ia menyatakan bahwa bumi semakin lama semakin susut dan
mengkerut yang disebabkan oleh terjadinya proses pendinginan, sehingga di bagian
permukaannya terbentuk relief berupa gunung, lembah, dan dataran. Teori kontraksi didukung pula oleh James Dana (1847) dan Elie de Baumant (1852).
2. Teori dua benua (Laurasia-Gondwana theory)Teori ini
menyatakan bahwa pada awalnya bumi terdiri atas dua benua yang sangat
besar,yaitu Laurasia di sekitar kutub utara dan Gondwana di sekitar kutub
selatan bumi. Kedua benua tersebut kemudian bergerak
perlahan ke arah equator bumi, sehingga akhirnya terpecah-pecah menjadi benua benua yang lebih kecil. Laurasia terpecah menjadi Asia, Eropadan Amerika Utara, sedangkan Gondwana terpecah
menjadi Afrika , Australia dan Amerika Selatan.Teori Laurasia-Gondwana kali pertama dikemukakan oleh Edward
Zuess pada1884.
3. Teori pengapungan benua
(Continental drift theory)Teori pengapungan
benua dikemukakan oleh Alfred Wegener pada 1912. Ia menyatakan bahwa pada awalnya di bumi hanya ada satu benua maha besar yang
disebut Pangea.Menurutnya benua tersebut kemudian terpecah-pecah dan terus
bergerak melalui dasar laut.Gerakan rotasi bumi yang sentripugal, mengakibatkan
pecahan benua tersebut bergerak kearah barat menuju equator. Teori ini didukung
oleh bukti-bukti berupa kesamaan garis pantai Afrika bagian barat dengan
Amerika Selatan bagian timur, serta
adanya kesamaan batuan danfosil pada kedua daerah tersebut.
4. Teori konveksi (Convection theory)
Menurut teori konveksi yang dikemukakan oleh
Arthur Holmes dan Harry H. Hess dan dikembangkan lebih lanjut oleh Robert Diesz, menyatakan bahwa di dalam
bumi yang masih dalam keadaan panas dan berpijar terjadi arus konveksi ke arah
lapisan kulit bumi yang berada di atasnya, sehingga
ketika arus konveksi yang membawa materi berupa lava sampaike permukaan bumi di
mid oceanic ridge (punggung tengah samudera), lava tersebut akan membeku membentuk lapisan kulit bumi yang baru menggeser dan
menggantikan kulit bumi yang lebih tua.
5. Teori lempeng tektonik
(Plate Tectonic theory)
Lapisan bagian atas bumi merupakan bagian yang
tegar dan kaku berada pada suatu lapisan yang plastik atau cair. Hal ini
mengakibatkan lapisan permukaaan bumi bagian atas menjadi tidak stabil dan selalu bergerak sesuai dengan gerakan yang berada
di bawahnya. Keadaan inilah yang melatarbelakangi
lahirnya teori Lempeng Tektonik. Teori lempeng tektonik dikemukakan oleh
Tozo Wilso. Berdasarkan teori ini, kulit bumi atau litosfer terdiri atas beberapa lempeng tektonik yang berada di atas lapisan astenosfer,
Lempeng-lempeng tektonik pembentuk kulit bumi
selalu bergerak karena pengaruh arus konveksi yang terjadi pada lapisan astenosfer yang berada di bawah lempeng tektonik
kulit bumi. Litosfer sebagai lapisan paling luar dari badan
bumi, bagaikan kulit ari pada kulit manusia dan merupakan lapisan kerak bumi yang tipis. Prinsip teori tektonik lempeng
adalah kulit bumi terdiri ataslempeng-lempeng yang kaku dengan bentuk tidak
beraturan. Dinamakan lempeng karena bagian litosfer mempunyai
ukuran yang besar di kedua dimensi horizontal (panjang danlebar), tetapi
berukuran kecil pada arah vertikal (ketebalan).Lempeng ini terdiri atas lempeng benua (tebal sekitar 40 km) dan lempeng samudera (tebal sekitar 10
km). Kedua lempeng tersebut berada di atas lapisan
astenosfer dengan kecepatan rata-rata 10 cm/tahun atau 100km/10 juta tahun.
Astenosfer merupakan suatu lapisan yang cair (kental) dan sangat panas.Panasnya cairan astenosfer senantiasa memberikan
kekuatan besar dari dalam bumi untuk menggerakkan lempeng-lempeng secara
tidak beraturan. Kekuatan ini dinamakan tenaga endogen yang telah menghasilkan
berbagai bentuk dipermukaan bumi. Di bumi ini litosfe rterpecah-pecah menjadi sekitar 12 lempeng.
F. Siklus Litosfer Bumi
Siklus litosfer adalah :
1: Magma
2: batuan beku
3: sedimen klastis (oleh curah
hujan
4: batuan sedimen organis
5: batuan metamorf .
G. Proses Terjadinya Gunung
Gunung terjadi karena adanya proses gaya tektonik yang bekerja
dalam bumi yang disebut dengan orogenesis dan
epeirogenesis. Dalam proses orogenesis ini sedimen yang terkumpul menjadi berubah bentuk karena mendapat gaya tekan dari tumbukan
lempeng tektonik. Adatiga tipe tumbukan lempeng tektonik,antara lempeng busur
kepulauan dan benua, lautan danbenua, dan
antara benua dengan benua. Tumbukan lempeng lautan dan benua menimbulkan deposit sedimen laut terhadap tepi lempeng benua. Tumbukan antara
lempeng busur kepulauan dengan benua berakibat lempeng lautan menyusup ke
lapisan asthenosfir dan batuan vulkanik dan sedimen
menumpuk pada sisi benua sehingga terjadilah pegunungan Sierra Nevada di California pada zaman Mesozoic. Sedangkan
tumbukan lempeng benua dengan benua merupakan proses
pembentukan sistem pegunungan Himalaya dan Ural.Sedangkan dalam proses
epeirogenesis merupakan gerakan yang membentuk benua yang bekerja sepanjang jari-jari bumi. Proses ini
juga disebut gerakan radial karena gerakan mengarah
atau menjauhi titik pusat bumi dan terjadi pada daerah yang sangat luas sehingga prosesnya lebih lambat dibandingkan dengan
proses orogenesis.
Gunung
dalam Al-Quran
Dalam Al Quran kita temukan kata „gunung‟
sebanyak 49 kali. Diantaranya, 22 ayat
menyebutkan fungsi gunung sebagai pasak atau
tiang pancang. Pasak atau paku besar merupakan benda yang menancap ke dalam. Artinya, kepala pasak yang tampak
di luar selalu jauh lebih pendek
dibanding panjangnya batang yang terhujam.Dalam surat An-Naba‟ ayat 6-7
Artinya:” Bukankah Kami telah
menjadikan bumi itu sebagai
hamparan? dan gunung-gunung sebagai pasak?”
Surat An-Nahl ayat 15
Artinya:”dan Dia menancapkan
gunung-gunung di bumi supaya bumi itu tidak goncangbersama kamu, (dan Dia
menciptakan) sungai-sungai dan jalan-jalan agar kamu mendapat petunjuk”.
Bahaya Gunung Api
Bahaya letusan gunung api dapat berpengaruh secara langsung (primer) dan
tidak langsung(sekunder) yang menjadi bencana bagi kehidupan manusia.
Bahaya yang langsung oleh letusan gunungapi adalah :
a) Leleran lava
leleran lava merupakan cairan
lava yang pekat dan panas dapat merusak segala infrastruktur yang dilaluinya. Kecepatan aliran lava tergantung dari kekentalan
magmanya, makin rendah kekentalannya, maka makin jauh
jangkauan alirannya. Suhu lava pada saat dierupsikan berkisar antara 8000-12000 C
b) Aliran piroklastik (awan panas)
Aliran piroklastik dapat
terjadi akibat runtuhan tiang asap erupsi plinian,letusan langsung kesatu arah,
guguran kubah lava atau lidah lava dan aliran pada permukaan tanah
(surge).Aliran piroklastik sangat dikontrol oleh gravitasi dan cenderung
mengalir melalui daerah rendah atau lembah.Jatuhan
piroklastik terjadi dari letusan yang membentuk tiang asap cukup tinggi, pada saat energinya
habis, abu akan menyebar sesuai arah angin kemudian jatuh lagi ke muka bumi. Hujan abu ini bukan merupakan bahaya langsung bagi
manusia, tetapi endapan abunya akan merontokkan
daun-daun dan pepohonan kecil sehingga merusak agrodan pada ketebalan tertentu
dapat merobohkan atap rumah. Sebaran abu di udara dapat menggelapkan bumi beberapa saat
serta mengancam bahaya bagi jalur penerbangan. Lahar letusan terjadi pada gunungapi yang mempunyai danau kawah. Apabila
volume air alam kawah cukup besar akan menjadi
ancaman langsung saat terjadi letusan dengan menumpahkan lumpur panas.
c) Gas vulkanik beracun;
Gas beracun umumnya muncul pada
gunungapi aktif berupa CO, CO2,HCN, H2S, SO2 dll,pada konsentrasi di atas
ambang batas dapat
membunuh
Jenis-Jenis Gunungapi
Gunung Berapi dapat kita bagi
atas tiga macam:
a)
Gunung
berapi perisai ( gunung berapi lava ). Jika yang keluar dari kawah gunung
berapi itu hanya lava yang cair, maka selalu melelehlah ia dan tak dapat bertimbun- timbun menjadi tinggi. Maka terbetuklah gunung lava yang tidak tinggi dan
lerengnya sangat landai hingga menyerupai perisai. Sedang
bahan- bahannya disebut gunung berapi lava. Contoh di Hawai (gunung Kilausea
dan Mauna loa ).
b)
Gunung
Berapi Strato ( Stratum = Lapisan ). Selain lava yang cair, keluar pula
bahan-bahan yang padat ( bom, lapilli, pasir, dan sebagainya ) dari kawah ,
maka makin lama terjadilah tibunan yang makin
tinggi , yang terdiri dari lapisan- lapisan lava dan benda- benda padat . Hal ini terjadi gunung berapi berbentuk kerucut. Gunung-
gunung berapi di Indonesia adalah gunung berapi berbentuk
strato. Contoh merapi di Jawa Tengah, Kelud di Jawa Timurdan sebagainya.
c) Maar. Ada gunung berapi yang meletus sekali
saja, dan sesudah itu segala peristiwa vulkanisme terhenti. Maka yang
tinggal hanyalah kawahnya. Inilah yang disebut Maar.
Biasanya dinding maar ini agak berbentuk lingkaran dan dasarnya
agak rata. Ada maar yangberisi air hingga merupakan danau kecil, tetapi adapula
yang kering. Jika dasar dindingnya tidak dapat menahan air, maar dapat kita pandang sebagai bentuk yang paling sederhana dari gunung berapi. Contoh Maar di Gunung Lamongan ( Jawa Timur ), di
daerah pegununganEifel ( Jerman ), di daratan tinggi Auregne ( Prancis ).
Tanda-Tanda
Gunungapi akan Meletus
Tanda- tanda akan meletusnya
gunung berapi:
a)
Terdengar
suara gemuruh dari dalam tanah
b)
Terjadi gempa ( tidak keras )
c)
Temperature
tanah naik, mata air biasa menjadi panas, mungkin juga kering. Mata airpanas
menjadi lebih panas lagi.
d)
Tumbuh-
tumbuhan sekitar kawah menjadi mati
e)
Binatang-
binatang bergerak ke daerah yang lebih rendah
Jenis-Jenis
Erupsi
Jenis Erupsi ada 2 yaitu:
a)
Membangun:
jika tekanan gas pada magma tidak tinggi dan letaknya juga tidak dalam maka letusannya pun tidak akan keras. Hal ini mengakibatkan bahan-
bahan yang dimuntahkan gunung berapi itu akan bertimbun- timbun di sekitar
kawahnya, hingga membentuk ( membangun ) suatu
gunung. Contohnya gunung berapi perisai di Hawaii dan gunung- gunung berapi di Indonesia ( gunung merapi di Jawa Tengah
tidak keras letusannyakarena dapur magmanya tidak dalam dan tekanan gasnya
tidak tinggi.
b)
Merusak:
Jika tekanan gas pada magma tidak tinggi dan letaknya itu sangat dalam, maka letusannya akan amat hebat. Dalam hal ini dinding kawah akan rusak
dengan sangat dan bersama- sama bahan letusan,
dinding kawah itupun terpecahlah jauh dan terbang kemana-mana. Bagian dinding
kawah yang menjadi lebar dan curam itu runtuh ke dalam sehingga kawah itu tampak lebih luas lagi. Kawah yang sangat luas itu
disebut Kaldera ( bahasa spanyol ). Contoh kaldera
Gunung Krakatau.
Faedah
Gunungapi
Faedah Gunungapi yaitu:
a)
Abu
gunung berapi sangat subur dan di Pulau jawa termasuk yang paling subur berkat
abu yang berasal dari gunung- gunung berapi.
b)
Karena gunung berapi tinggi menjulang ke atas, maka ia membantu menurunkan hujan.
c)
Tanah
dan hutan- hutan di lereng-lereng gunug berapi dapat menyimpan air
hujan.Akibatnya terjadilah banyak mata- mata air yang sangat berguna untuk pengairan.
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Litosfer merupakan lapisan
batuan/ kulit bumi yang bulat dengan ketabahan kurang lebih1200 km. Lapisan
bumi terdapat dalam Al-Quran surat Al-Mulk ayat 3 dan surat Ath-Thalaaqayat 12. Litosfer
tersusun dari tiga macam batuan yaitu Batuan Beku (Igneous Rock), BatuanSedimen
(Sedimentary Rock), Batuan Malihan (Metamorf). Batuan penyusun kulit bumi ataulitosfer dapat mengalami perubahan yang
disebabkan oleh : pelapukan, deformasi, perubahan jenis batuannya.
Secara struktur bumi tersusun
atas tiga lapisan. Lapisan Bumi mulai dari lapisan terluar sampai terdalam yaitu kerak, selubung, dan inti. Litosfer sebagai
kulit bumi mempunyai 2lapisan yaitu lapisan sial dan lapisan sima. Teori
pembentukan litosfer itu sendiri didukung oelh teori teori yang antara lain teroi konstraksi,teori dua
benua,teori pengapungan benua,teori konveksi dan teori
lempeng tektonik. Litosfer sebagai kulit bumi mengalami siklusnya.Gunung terjadi karena
adanya proses gaya tektonik yang bekerja dalam bumi yang disebut dengan orogenesis dan epeirogenesis. Ayat Al-Quran yang
menjelaskan tentang gunung diantaranya terdapat dalam
surat An-Naba ayat 6-7. Letusan
yang diakibatkan gunung berapa sangat berpengaruh bagi
kehidupan baik langsung maupun tidak langsung. Gunungapi dklasifikasikan menjadi:gunungapi maar,strato,dan perisai.
Sedangkan erupsi gunung api sendiri bersifat membangun dan
merusak.
DAFTAR PUSTAKA
Dirsdjosoemarto,Soendjojo.2001.Ilmu Pengetahuan bumi dan Antariksa. Jakarta : UniversitasTerbuka.
Tjasyono,Bayong.2009.Ilmu kebumian dan Antariksa.Bandung:Rosad
ليست هناك تعليقات:
إرسال تعليق